Anaknya Yang Korban TPPO di Myanmar Sudah Dievakuasi Ke Tempat Aman

Senin, 08 Mei 2023 | 08:06:00 WIB
Kepala Disnakertrans Sumbar, Nizam Ul Muluk. Foto: Dok. Elaeis

PADANG(Jangkarnews.com)_Dewi Murni, ibu dari salah seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang diduga jadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar, mengaku spontan mengucapkan syukur begitu mengetahui anaknya sudah berada di tempat aman.

"Alhamdulillah, puji syukur ya Allah," kata Dewi melalui sambungan telepon, Minggu (7/5). Dewi adalah ibunda Muhamat Usni Sabil, 28, satu dari 20 PMI yang diduga jadi korban di TPPO di Myanmar.

Dewi tercatat sebagai anggota masyarakat Nagari Tanjung, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Sabil merupakan anak sulung dari empat bersaudara.

Menurut Dewi, sekitar jam 10 pagi tadi ia mendapat kabar melalui salah seorang orang tua korban melalui aplikasi WhatsApps bahwa para korban sudah berada di tempat yang aman.

"Saya tidak dikasih tahu, apakah di tempat yang aman itu di Myanmar atau Thailand, yang jelas para korban sudah berada pada tempat yang tidak perlu dicemaskan lagi," tambah Dewi.

Dewi juga mengaku sejauh ini ia belum dihubungi oleh para pihak yang berkompeten dari Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Luar Negeri dan lainnya tentang kondisi anaknya.

"Tapi saya yakin kabar dari salah seorang orang tua korban yang disampaikan ke kami sekeluarga itu benar adanya,' imbuh Dewi.

Kabar baik itu, menurut Dewi, sontak disambut dengan suka cita oleh dirinya, suaminya dan ketiga anak Dewi lainnya. "Allah SWT memang Maha Pengasih,' lanjutnya.

Dewi dan keluarga berencana akan menggelar doa selamatan begitu Sabil sudah sampai di Tanah Air, dan berkumpul lagi bersama kedua orang tua dan adik-adiknya.

Ihwal pembebasan ke-20 PMI ramai diberitakan media massa nasional. Laman antaranews.com, satu misal, melaporkan sebanyak 20 warga negara Indonesia (WNI) TPPO melalui penipuan daring, berhasil dibebaskan dan dibawa keluar dari Myawaddy, Myanmar, kata Kementerian Luar Negeri RI.

Upaya pembebasan itu, kata Kemenlu RI dalam keterangan yang diterima pada Minggu, dilakukan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon di Myanmar dan KBRI Bangkok di Thailand.  

Atas kerja sama KBRI Yangon dengan jejaring lokal yang memiliki akses ke wilayah Myawaddy --tempat para WNI tersebut disekap, mereka dapat dibebaskan dan dibawa menuju perbatasan Thailand, kata Kemenlu.

Kedua puluh WNI tersebut dibawa ke perbatasan dalam dua gelombang, yaitu pada 5 Mei 2023 sebanyak 4 orang, dan 6 Mei 2023 sebanyak 16 orang,

Tim Perlindungan WNI KBRI Bangkok selanjutnya akan membawa mereka ke Bangkok untuk menjalani proses pemulangan.

KBRI Bangkok disebutkan akan berkoordinasi dengan otoritas Thailand untuk perizinan repatriasi para korban kembali ke Indonesia.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Ir. Nizam Ul Muluk M.Si. yang dikonfirmasi melalui aplikasi WhatApps, Minggu (7/5) pagi hanya menjawab singkat dengan mengatakan: "Alhamdulillah.

Terkini