KKP Gelar Pelatihan Pengelolaan Wisata Bahari Berbasis Masyarakat di Jorong Sikaba

Senin, 28 Agustus 2023 | 09:49:00 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)Saat Menggelar Pelatihan Kepada Masyarakat

PASAMANBARAT(Jangkarnews.com)_Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar pelatihan agar warga dapat menjadi pengelola wisata bahari yang andal dalam rangka menjaga kelestarian alam sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem.

Melalui Program Smart Fisheries Village atau Desa Perikanan Cerdas, KKP ingin mempercepat perubahan masyarakat kelautan dan perikanan di seluruh Indonesia, termasuk di Jorong Sikabau.

Selama dua hari (23-24 Agustus 2023) bertempat di Mesjid Raya Jorong Sikabau, Nagari Ranah Koto Tinggi, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, sebanyak  50 orang peserta hadir dan antusias mengikuti kegiatan

Peserta pelatihan merupakan komunitas dan kelompok masyarakat Jorong Sikabau. Dan secara peralel pelatihan juga diberikan kepada 10 orang perwakilan masyarakat pesisir, khususnya komunitas pembudidaya dari Jorong Sikabau di Sentra Budidaya Laut, DKP Sungai Nipah, Kabupaten Pesisir Selatan.

Kegiatan pelatihan dibuka oleh Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Pasaman Barat Decky H Saputra, didampingi Sekretaris Dinas Perikanan Pasaman Barat, Sekretaris Nagari Ranah Koto Tinggi.

Kegiatan hari kedua juga dihadiri oleh Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Pasaman Barat Decky H Saputrao, Kabid Layanan E- Goverment & Aptika Diskominfo Pasbar Sunarto, Sekretaris BPBD Pasbar Gustrizal, dan Kabid Dinas Parbud Pasbar M. Bona Fatwa.

Di hari pertama materi pelatihan berkaitan dengan Konservasi Pesisir dan Laut (Masdar dari BPSPL Padang), Mitigasi Bencana (Danissa dari BPSPL Padang), Perubahan Iklim (Salvienty Makarim-Pusriskel),

Pengelolaan Sampah Laut/Pesisir (Fadel Muhammad, BPSPL Padang), Pemilahan Sampah dan Praktik Lapangan pengambilan, seleksi serta penimbangan sampah pantai (Maiwen, Bank Sampah Tuah Basamo Pasbar).

Sedangkan materi hari kedua pelatihan terkait dengan tema Pengembangan Eko Wisata Bahari diantaranya Bioekologi Penyu Laut dan Ekowisata Bahari (Harfiandri Damanhuri, Universitas Bung Hatta),

Kelembagaan Konservasi Penyu Berbasis Masyarakat dan Best Praktis Ekowisata Penyu (Haridman, Konservasi Penyu Ampiang Parak), dan Surya dari Komunitas Konservasi Maligi), Mitigasi Bencana Pesisir (Salvienty Makarim, Pusriskel).

Akhir kegiatan diisi dengan simulasi identifikasi dan siklus penyu, potensi dan menyusun paket wisata bahari Sikabau berbasis masyarakat. Dalam Pelatihan, Koordinator Pelaksana Vivi Yovita Indriasari (Pusriskel)

Ia menyatakan bahwa Pasaman Barat, khususnya Jorong Sikabau akan dijadikan Pilot Project sebagai sebuah jorong atau kampung pesisir dengan jumlah populasi penduduk  lebih kurang 1.108 jiwa.

Kata dia sebanyak 200 orang berprofesi sebagai nelayan kecil didorong untuk berkembang, maju, mandiri dan dapat berupaya meningkatkan ekonomi masyarakat dan komunitasnya

melalui segala potensi bahari dan tata kelola perikanan dan kelautan yang digarap menjadi sebuah usaha atau bisnis ekonomi kreatif masyarakat pesisir pantai barat Sumatera Barat.

“Program ini dirancang dan dijalankan dengan melibatkan banyak instansi dalam lingkup KKP dan bermitra dengan komunitas dan akademisi yang kompeten dan punya pengalaman untuk mempercepat proses terjadinya perubahan di tengah masyarakat pesisir dan kelautan,”jelasnya.

Ia menambahkan, bahwa hasil pelatihan dan praktik lapangan kegiatan Desa Perikanan Cerdas (SFV) Indonesia, akan dilanjutkan pada bulan Oktober mendatang.

Setelah itu akan dilakukan Peresmian (Launching) Desa Perikanan Cerdas di Jorong Sikabau, Pasaman Barat dengan mengusung Tagline Kampung/Desa Setengah Bulan Pantai Sikabau (Half Moon Sikabau Beach).

“Tagline ini masih tahap draf, karena pada saat peresmian dan pemasangan signboart (papan tanda) akan dilaksanakan tambahan materi penguatan SDM, melalui beberapa pelatihan terkait dengan pengolahan perikanan/hasil perikanan,”katanya

Terkini