Bacaleg DPR RI Hengky: Saatnya Membangun Kampung Halaman

Kamis, 31 Agustus 2023 | 09:32:00 WIB
Hengky, bacaleg Demokrat untuk DPR-RI dari Dapil Sumbar II saat meresmikan Hengky Center di Tarung-tarung Utara, Kecamatan Rao, Pasaman, belum lama ini. (f: spa)

PASAMAN(Jangkarnews.com)_Namanya termasuk di dalam jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat periode 2020-2025 pimpinan duet Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsya.

"Saya  (di DPP Partai Demokrat) ditempatkan di bidang yang mengurusi pertanian, perikanan dan kemaritiman," ujar Hengky S. Pi., orang yang dimaksud. Nama departemen yang menaungi Hengky adalah Pertanian, Kehutanan, dan Kemaritiman.

Hengky mudik ke Pasaman untuk menghadiri hajatan peresmian Hengky Center di Nagari Tarung-tarung Utara, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, belum lama ini. Hengky Center adalah posko untuk mendukung langkah Hengky maju di Pemilu 2024.

"Saya memang konsen di ketiga bidang itu, terutama pertanian dan perikanan," ungkapnya Selain berlatar belakang akademis sebagai sarjana perikanan, dunia usaha yang lama digeluti Hengky juga bergerak di bidang yang sama.

"Saya terdorong untuk nyaleg juga lantaran tergerak untuk memajukan bidang-bidang itu," tambahnya. Dalam daftar calon sementara (DCS) yang dirilis KPU, nama Hengky tercatat sebagai bacaleg Partai Demokrat untuk DPR-RI dari Dapil Sumatera Barat (Sumbar) II.

Dalam ajang Pemilu 2024, Dapil Sumbar II kawasannya meliputi Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Kota Bukitinggi, Pariaman dan Payakumbuh.

Menurut Hengky, penanganan sejumlah bidang yang menjadi konsennya itu, terutama di daerah-daerah yang termasuk ke dalam Dapil Sumbar II, sejauh ini masih jauh dari harapan.

"Padahal potensinya besar," ujar Hengky. Selain potensi berlimpah, dituturkan Hengky, sekitar 52 persen penduduk yang bermukim di Dapil Sumbar II menggantungkan sumber ekonominya pada pertanian dan perikanan.

Artinya, menurut Hengky, kalau kedua bidang itu mendapat sentuhan yang serius, untuk kemudian tumbuh dan berkembang, "Dipastikan mayoritas penduduk yang bermukim di Dapil Sumbar II akan menikmati imbasnya," terangnya.

Tapi fakta yang dilihat Hengky selama ini malah sebaliknya, yaitu kedua bidang ekonomi di atas nyaris terpinggirkan. Imbasnya, menurut Hengky,  mereka yang bergelut di bidang itu masih dalam kungkungan kondisi ekonomi yang berat.

Fakta lain yang dilihat Hengky, yaitu para wakil rakyat dari Sumbar yang duduk di DPR-RI sejak beberapa periode belakangan juga kurang memberikan perhatian yang maksimal terhadap kedua bidang dimaksud.

Padahal, menurut Hengky, perlu political-will yang kuat dari para pengambil kebijakan untuk lebih mengembangkan pertanian dan perikanan, khususnya di Dapil Sumbar II. "Karena menyangkut hajat hidup orang banyak," tandasnya.

Termasuk mereka yang duduk di lembaga legislatif, menurut Hengky, harus memberi presure yang kuat terhadap jajaran eksekutif untuk membangun dan mengembangkan kedua sektor ekonomi itu.

Faktor itu pula, menurut Hengky, yang antara lain mendorongnya untuk maju menjadi caleg. "Saya ingin masuk ke dalam sistem (DPR) agar saya memiliki kewenangan yang cukup untuk berbuat bagi daerah dan orang banyak."

Bila masuk ke dalam sistem, Hengky mengaku punya argumen yang kuat untuk memperjuangkan bidang-bidang pembangunan dimaksud, untuk kemudian diaplikasikan di Dapil Sumbar II.

Sebab, menurut Hengky, selain berlatar belakang akademis sebagai sarjana perikanan tamatan Institut Pertanian Bogor (IPB), Hengky juga sudah 25 tahun mendedikasikan diri di dunia usaha yang bergerak di bidang pertanian secara luas, dan perikanan untuk lebih khusus lagi.

Hengky mengaku sudah menyiapkan sejumlah konsep strategis untuk itu. Dirinya yakin, bila konsep-konsep itu diaplikasikan dan mendapat dukungan pendanaan yang cukup, akan mampu mengubah corak kehidupan masyarakat, terutama yang tergantung pada pertanian dan perikanan.

Untuk bidang pertanian, sebut Hengky, dirinya merencanakan akan mendirikan pusat koordinasi dan pengandalian (puskodal), yang fungsi utamanya adalah untuk menampung segala persoalan di bidang pertanian yang dihadapi oleh para petani, khususnya di Dapil Sumbar II.

"Petani akan memiliki kesempatan yang luas untuk mengadukan atau mencari jalan keluar dari semua persoalan di bidang pertanian kepada puskodal melalui aplikasi yang disediakan," beber Hengky. Selanjutnya, petugas di puskodal akan meneruskan ke pihak berkompeten untuk dicarikan solusinya.

"Kalau instansi terkait di tingkat kabupaten dinilai tidak bisa mencari solusi dari persoalan di bidang pertanian yang dihadapi petani, kita teruskan ke tingkat provinsi," imbuhnya. "Bahkan ke tingkat pusat sekali pun."

Sedangkan di subsektor perikanan, menurut Hengky, sudah saatnya dikembangkan ke arah industrialisasi, yang diharapkan para petani akan mendapat nilai tambah dari subsektor perikanan yang ditekuninya.

"Di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera yang termasuk ke dalam Dapil Sumbar II sudah saatnya didirikan industri pengolahan perikanan," katanya. Dengan demikian, kata Hengky, petani tidak lagi menjual barang mentah, melainkan barang jadi atau setengah jadi.

                   

MENINGGALKAN kampung halaman sekitar 25 tahun yang lalu untuk merantau ke Bogor, Jawa Barat; kalau kini Hengky mudik targetnya hanya satu: ingin mengabdi dan berbuat sesuatu yang berarti untuk kampung halaman.

"Saya merasa kini saatnya," sebut Hengky. Yaitu, ketika dirinya merasa dan menilai sudah memiliki kekuatan finansial yang lebih dari cukup untuk mengayuh biduk kehidupan, buah dari keterlibatannya yang intens dan totalitas di dunia usaha selama ini.

"Saya ingin menjadi orang yang berfaedah," Hengky menambahkan, sambil mengutip ajaran agama Islam yang menyebutkan bahwa manusia yang baik adalah mereka yang dinilai mampu memberi manfaat bagi sesama.

Dorongan untuk itu muncul, menurut Hengky, karena sejauh ini ia mendapatkan fakta bahwa masih ada --bahkan mungkin tergolong banyak-- anggota masyarakat yang belum menikmati taraf perekonomian yang layak.

"Kasihan kita," bebernya. Padahal, menurut Hengky, potensi sumber daya alam (SDA) yang ada dinilai lebih dari cukup untuk memberikan taraf kehidupan yang layak, yang sesuai dengan standar-standar kemanusiaan yang ada.

"Mungkin ada yang salah," katanya menduga-duga. "Karena itulah saya bertekad masuk ke dalam sistem. Dengan berada di dalam sistem, tentu akan tahu permasalahannya, sekaligus bisa pula berupaya untuk mencari solusinya," ungkapnya.

Hengky optimistis akan mendapat tiket ke Senayan, tempat DPR-RI berkantor. Ia  merujuk hasil survei sebuah lembaga survei kredibel belum lama ini, yang menyebutkan Partai Demokrat berpotensi meloloskan dua kadernya duduk di DPR-RI dari Dapil Sumbar II

Terkini