PASAMAN(Jangkarnews.com)_Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Pasaman Dr. H. Yasril S.Ag. MA optimistis Pasaman relatif aman dari gesekan antar umat beragama dalam menghadapi Pemilu 2024.
Kendati tingkat pluralisme di daerah ini relatif tinggi jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Sumbar, menurut Yasril, dengan bekal pemahaman yang kuat diyakini membuat masyarakat tahu cara bersikap dan menempatkan diri.
"Insya Allah (tidak akan terjadi gesekan antar umat beragama) tidak akan terjadi di sini," kata Yasril di Lubuk Sikaping, ibukota Kabupaten Pasaman, Senin (25/9/2023).
Yasril mendasarkan optimismenya pada pengalaman pelaksanaan beberapa kali pemilu sebelumnya. "Selama ini 'kan hampir tidak ada persoalan," kata Yasril yang baru menjabat sebagai Kakan Kemenag Pasaman, menggantikan Gusman Piliang yang sudah pensiun.
Kendati baru bertugas di Pasaman, saat masih bertugas di Kanwil Kemenag Sumbar Yasril mengaku secara intens terus mengamati dan memantau perkembangan yang terjadi di Pasaman, terutama pada tahun-tahun politik.
"Hampir tidak ada persoalan," simpul Yasril. "Apalagi yang namanya gesekan, termasuk gesekan antar umat beragama, alhamdulillah sejauh ini Pasaman masih terhindar dari hal- hal semacam itu," tandasnya.
Kendati demikian, agar tidak terjadi gesekan, Yasril meminta semua pihak di daerah ini untuk tidak menggunakan simbol-simbol agama dalam pelaksanaan politik praktis, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024.
Pihaknya, menurut Yasril, memiliki sejumlah penyuluh agama untuk melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat, antara lain dimaksudkan agar para pelaku politik praktis menghindari diri dari penggunaan simbol-simbol agama.
Sementara kepada masyarakat, Yasril mengimbau untuk mengikuti semua tahapan Pemilu 2024 dengan baik, dengan merujuk semua aturan main yang telah digariskan untuk itu.
Sementara pada puncak Pemilu 2024, yaitu hari pencoblosan pada Februari 2024, Yasril meminta semua masyarakat Pasaman yang telah memiliki hak pilih, untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik.
"Jangan sekali-sekali golput karena itu hanya akan merugikan diri sendiri," ungkapnya. Memberi suara di pemilu, menurut Yasril, adalah hak setiap warga negara. "Mari gunakan hak itu sesuai dengan tuntutan hati nurani masing-masing," pintanya