Sambut Israq Mikraj, Pemkab Pasaman Hadirkan Ustadz Kaliber Nasional di Lubuk Sikaping

Sambut Israq Mikraj, Pemkab Pasaman Hadirkan Ustadz Kaliber Nasional di Lubuk Sikaping
Ketua Baznas Pasaman Asnil M. (kiri) dan Ustadz Dr (HC) Zulkifli M. Ali Lc MA bersama masyarakat setelah usai acara tabligh akbar menyambut Israq Mikrat Nabi Muhammad SAW.

PASAMAN(Jangkarnews.com)_Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman menghadirkan ustadz berkaliber nasional Buya Dr (HC) Zulkifli Muhammad Ali Lc MA untuk mengisi tausyiah menyambut Israq Mikraj Nabi Muhammad SAW tahun ini.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Jihad Ambacang Anggang, Lubuk Sikaping,Sabtu (13/1/2024), tampak hadir antara lain Wakil Ketua DPRD Pasaman Danny Ismaya, unsur forkopimda,para kepala OPD, Ketua Baznas Pasaman Asnil M,ASN,tokoh masyarakat dan lainnya.

Bupati yang diwakili Kabag Kesra Setdakab Pasaman menyampaikan permintaan maaf Bupati Pasaman Sabar AS karena tidak bisa hadir di acara tersebut."Pak Bupati lagi ada urusan dinas di Jakarta," ungkapnya.

Pada bagian lain Ishak menjelaskan bahwa Pemkab Pasaman sengaja mengundang ulama besar untuk mengisi tausyiah menyambut Israk Mikraj agar bisa memetik pelajaran yang berharga darinya

Makanya,Ishak meminta para jemaah mendengarkan dengan saksama uraian-uraian yang disampaikan oleh penceramah."Karena belum tentu setiap tahun kita bisa mengundangnya untuk memberikan ceramah di sini,"ungkap Ishak.

Usai ceramah, saat ditanya media ini Ustadz Zulkifli menjelaskan bahwa tantangan terberat yang dihadapi umat Islam yang hidup di zaman sekarang adalah fitnah duhaiman."Kalau Nabi mengatakan,fitnah jenis ini sangat mengerikan," ungkap Ustadz Zulkifli.

Targetnya, menurut Zulkifli, adalah untuk mengikis iman. Bagi yang beriman, kalau pagi masih beriman, tapi bila diserang oleh fitnah duhaiman itu sorenya orang tersebut bisa berubah kafir.

"Wujudnya beragam,bisa berupa kekufuran, kemunafikan dan lainnya,"ujar penceramah agama yang akrab dengan panggilan Ustadz Akhir Zaman."Tapi dikemas dalam kemasan ilmiah," tambahnya.

Bagaimana menghadapi tantangan semacam itu?Menurut Ustadz Zulkifli, mengutip Nabi Muhammad, setiap umat Islam dituntut untuk menjadi "orang asing" agar bisa menghadapi tantangan semacam itu.

Menjadi orang asing, menurut Ustadz Zulkifli,adalah dengan tetap berpegang teguh dengan ajaran-ajaran Islam. "Kendati dengan cara melawan arus sekali pun," tandasnya

Berita Lainnya

Index