Tokoh Masyarakat Pasaman Ini Sebut Sabar AS Terapkan Filosofi Minangkabau Dalam Memimpin

Tokoh Masyarakat Pasaman Ini Sebut Sabar AS Terapkan Filosofi Minangkabau Dalam Memimpin
Tokoh masyarakat Pasaman Yunzar Lubis (kanan) bersama Ketua Baznas Pasaman, Aznil M.

PASAMAN(Jangkarnews.com)_Tokoh masyarakat Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Yunzar Lubis, menilai Sabar AS menerapkan filosofi Minangkabau dalam menjalankan kapasitasnya sebagai pemimpin di daerah.

"Beliau adalah ulama yang menjadi umara, dan umara yang menjadi ulama," kata Yunzar usai rapat persiapan deklarasi dan pendaftaran pasangan Sabar AS-Sukardi di kantor DPC Demokrat di Lubuk Sikaping, Sabtu (24/8/2024).

Oleh karena kapasitasnya itu, menurut Yunzar, tidak susah bagi Sabar menerapkan filosofi Minangkabau dalam menjalankan roda pemerintahan, yaitu adat badandi syarak, syarak basandi Kitabullah dalam mengemban amanah sebagai pemimpin.

Gemblengan pendidikan agama yang kuat ketika masa kecil dan remaja, ditambah pendalaman ilmu agama secara akademis yang ditimba di bangku perguruan tinggi, menurut Yunzar, telah menempatkan Sabar sebagai seorang ulama yang berilmu.

"Makanya, begitu dipercaya menjadi umara (pemimpin), tidak membuat beliau lupa dengan akar tempatnya berpijak," ungkap Yunzar, yang juga menjadi penasehat di DPC Partai Demokrat Kabupaten Pasaman.

Dengan arti lain, menurut Yunzar, corak kepemimpinan Sabar banyak diwarnai oleh nilai dan tuntunan ajaran agama yang diyakininya. "Saya menilai, realitas yang ada pada Pak Sabar sebagai sebuah kombinasi dan harmonisasi yang sulit dicari," imbuh Yunzar.

Menggelindingnya sejumlah program Pemkab Pasaman yang bermuatan religius seperti Magrib mengaji, Subuh berjemaah, Tahfiz Al-Quran, perkampungan Al-Quran, dan lainnya, menurut Yunzar, membuktikan kuatnya komitmen Sabar untuk menjadikan nilai-nilai dan tuntutan ajaran agama sebagai dasar tempat berpijak dan tujuan hidup bagi masyarakat yang dipimpinnya.

Yang lebih membanggakan lagi, menurut Yunzar, sebagian besar pembangunan bidang keagamaan yang dilakukan Sabar menyasar generasi muda, sebagai penyambut tongkat estafet kepemipinan, baik di tingkat nasional maupun daerah.

"Ini program dan langkah yang sangat strategis," ujarnya lagi. Yunzar melihat betapa berat tantangan yang dihadapi generasi muda, antara lain bersumber dari kemajuan iptem di bidang informasi teknologi.

"Tanpa dilandasi bekal keagamaan yang kuat, sulit kita membayangkan nasib generasi muda ke depan," tuturnya. "Dan Pemkab Pasaman telah menjawabnya dengan sejumlah program nyata."

Sebagai bagian dari anggota masyarakat Pasaman, menurut Yunzar, ia secara pribadi mengaku merasa teduh dan nyaman dengan kondisi yang dijalani sekarang ini. "Kehidupan beragama terasa begitu semarak," ungkapnya.

Yunzar tidak menampik pembangunan di bidang fisik merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilakukan. Agama pun, menurut Yunzar, menganjurkan hal itu karena kemiskinan akan mendekatkan seseorang dengan kekufuran.

"Saya melihat Pak Sabar mampu menjaga keseimbangan itu dengan baik " Dengan kata lain, dijelaskan Yunzar, pembangunan bidang fisik yang dilakukan Sabar, diiringi dengan pembangunan di bidang non-fisik.

"Kita tentu tidak bisa menafikan sejumlah kemajuan pembangunan Pasaman di bidang fisik, baik saat Pak Sabar masih menjabat sebagai wakil bupati maupun setelah dipercaya menjadi Bupati Pasaman, tandasnya

Berita Lainnya

Index