Acara Pelepasan Siswa dan Wisuda Tahfidz di MAN 1 Pasaman Meriah dan Khidmat, Kepsek Mendapat Banyak Pujian

Acara Pelepasan Siswa dan Wisuda Tahfidz di MAN 1 Pasaman Meriah dan Khidmat, Kepsek Mendapat Banyak Pujian

PASAMAN(JKR)_Acara pelepasan siswa kelas XII dan wisuda tahfidz di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pasaman yang dipusatkan di GOR Tuanku Rao Lubuk Sikaping, ibukota Kabupaten Pasaman, Kamis (20/2/2025),  berlangsung semarak dan meriah.

Ratusan orang yang terdiri dari para siswa dan peserta tahfidz, yang masing-masing didampingi oleh orangtua dan wali murid, larut dalam kegembiraan yang dibalut dengan suasana kebersamaan yang kuat.

Rangkaian acara yang cukup panjang dan menelan waktu yang lama itu, diikuti oleh para peserta dan undangan dengan penuh tertib tanpa mengabaikan kekhidmatannya. Sesekali tepuk tangan terdengar membahana di dalam GOR Tuanku Rao.

"Benar-benar acara yang luar biasa," ujar seorang orangtua murid. Menurut orangtua murid yang enggan ditulis jati dirinya itu, sepanjang yang ia tahu baru kali itu MAN 1 Pasaman menggelar acara pelepasan siswa kelas XII semeriah tersebut.

Merujuk realitas yang terjadi pada kegiatan itu, menurutnya, tentu tidak bisa dilepaskan dari kepiawaian kepala sekolah (kepsek) dalam memenej jajarannya. "Buk Kepsek tampaknya bertangan dingin," ujarnya.

Dijelaskan, tanpa didukung oleh kemampuan lebih dari kepsek, mustahil bisa menampilkan rangkaian kegiatan sebagus itu. "Dipastikan kepsek mampu mendistribusikan tugas dengan baik dan proporsional kepada bawahannya," ungkapnya!

Seorang murid kelas XII yang ditanya juga mengaku puas dengan rangkaian acara yang ditampilkan. "Sepertinya tidak akan pernah terlupakan karena acaranya sangat berkesan," tambahnya.

Saking berkesannya sejumlah siswa dengan kegiatan tersebut, usai acara sejumlah siswa secara spontan tampak memeluk Kepala MAN 1 Pasaman Yani Silvia M. Pd. "Makasih, Buk," ujar sejumlah siswa di dalam pelukan gurunya itu.

Seorang anggota masyarakat yang juga ikut menyaksikan, menyebut kegiatan siswa MAN 1 itu menjadi hiburan gratis yang menyenangkan bagi dirinya. "Saya benar-benar terkesan," ungkapnya spontan.

Acara dengan jumlah siswa kelas XII MAN 1 Pasaman yang dilepas sebanyak 259 orang, sementara yang menjalani wisuda tahfidz sebanyak 57 orang itu dibuka secara resmi oleh Bupati Pasaman, Sabar AS.

Selain Bupati Sabar, juga tampak hadir sejumlah pejabat lainnya seperti Kakan Kemenag Pasaman H. Yasril, anggota DPRD Pasaman, Ketua Komite MAN 1 Pasaman, dan sejumlah undangan lainnya

Yang membuat semarak, para orangtua siswa MAN 1 Pasaman yang dilepas dan para orangtua para peserta wisuda tahfidz juga tampak hadir. Sejumlah masyarakat yang hadir juga ikut menambah semarak suasana.

Bupati Pasaman Sabar AS dalam sambutannya meminta para siswa untuk menghindari pernikahan dini  "Pernikahan dini hanya mendatangkan sejumlah masalah yang tidak baik," kata mantan anggota DPRD Sumbar tiga periode itu.

Merujuk hasil penelitian, menurut Bupati Sabar, salah satu dampak dari pernikahan dini adalah stunting, yaitu kasus gagal tumbuh dan berkembangnya anak. "Ini bukan kata saya, melainkan hasil penelitian," sambungnya.

Menurut Sabar, dengan bekal pendidikan yang layak diharapkan akan bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan. "Setelah itu barulah memasuki jenjang berumah tangga," sarannya.

Makanya, menurut Sabar, setelah menyelesaikan jenjang pendidikan menengah di MAN 1 Pasaman, para siswa diharapkan untuk melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang perguruan tinggi.

"Sebab, kita berharap semakin tahun kian banyak anak-anak Pasaman yang bisa meraih gelar sarjana," imbuhnya. "Karena kini saatnya banyak orang untuk menggapai pendidikan setinggi mungkin."

Bagi Pasaman sendiri, menurut Sabar, "Tingkat pendidikan masyarakat yang kian membaik diharapkan mampu mendongrak angka indeks pembangunan manusia (IPM) Pasaman," tambah mantan anggota DPRD Sumbar tiga periode itu.

Ditanya soal sumber pendanaan kegiatan, Kepala MAN 1 Pasaman Yani Silvia mengatakan sepenuhnya merupakan kesepakatan para siswa, yaitu para siswa yang akan dilepas dan yang menjalani wisuda tahfidz.

"Masing-masing siswa yang ikut dalam kegiatan itu menyumbang dengan nilai nominal tertentu, dan nilai sebesar itu atas kesepakatan siswa sendiri," ujar Yani. "Sekolah sama sekali tidak menetapkan besarannya, karena semuanya atas kesepakatan siswa," ujarnya.

Berita Lainnya

Index