Hardiknas 2025, SMA Negeri 8 Pekanbaru Gelar Upacara dan Fashion Show P5 Bertema Budaya dan Daur Ulang

Hardiknas 2025, SMA Negeri 8 Pekanbaru Gelar Upacara dan Fashion Show P5 Bertema Budaya dan Daur Ulang

PEKANBARU(JKR)_Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025, SMA Negeri 8 Pekanbaru menggelar serangkaian kegiatan yang dimulai dengan upacara bendera dan dilanjutkan dengan penampilan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di lingkungan sekolah, Jumat (2/5/2025).

Mengusung tema nasional “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, kegiatan upacara diikuti oleh siswa-siswi kelas 10 dan 11.

Plt Kepsek SMA Negeri 8 Pekanbaru dalam hal ini diwakili oleh Waka Humas,Samhati menyampaikan pentingnya adaptasi terhadap kurikulum baru yang mengedepankan pendekatan deep learning untuk membentuk karakter dan kompetensi peserta didik secara lebih mendalam.

Setelah pelaksanaan upacara, kegiatan dilanjutkan dengan penampilan P5 oleh siswa kelas 10 dan 11 dalam bentuk fashion show bertema budaya dan daur ulang."Tutup Samhati S.Pd

Sentar itu Koordinator kegiatan P5, Putra Andres Pratama, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

“Untuk kelas 10, tema P5 yang diangkat adalah keberagaman budaya Indonesia melalui daur ulang. Setiap kelas memilih satu provinsi dan menampilkan pakaian adat yang dibuat dari bahan-bahan bekas,” ungkap Putra.

Sementara itu, siswa kelas 11 mengangkat tema pelestarian budaya lokal dengan menampilkan busana berbahan batik khas Riau. Tujuannya, kata Putra, adalah menanamkan kebanggaan terhadap kearifan lokal sekaligus melatih kreativitas siswa.

Penilaian dalam kegiatan ini mencakup berbagai kategori, antara lain kostum terbaik, batik terbaik, presentasi terbaik, model terbaik, dan kreativitas terbaik. Juri yang dilibatkan berasal dari internal sekolah dan eksternal, termasuk Duta Batik Riau, Duta Wisata Riau, Bujang Riau, dan Putri Indonesia Riau.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai kolaborasi, kreativitas, serta kecintaan terhadap budaya Indonesia dan lingkungan sejak dini,” tambah Putra.

Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan sertifikat dan penghargaan simbolik kepada peserta terbaik di masing-masing kategori. Meski tidak disertai uang pembinaan, kegiatan ini tetap disambut antusias oleh para siswa.

“Tujuan utama kami adalah menumbuhkan kesadaran budaya dan kepedulian terhadap lingkungan. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberi dampak positif bagi siswa dan sekolah,” tutup Putra Andres.

Berita Lainnya

Index