PEKANBARU(JKR)_Semangat nasionalisme dan kedisiplinan terpancar dari halaman SMA Negeri 11 Pekanbaru. Selama tiga hari, 24–27 Oktober 2025, sekolah yang berlokasi di Jalan Segar, Kelurahan Rejo Sari, ini menjadi pusat kegiatan Lomba Keterampilan Baris Berbaris (LKBB) Bagaskara Ke_2) yang diikuti puluhan pelajar dari SMP/MTs dan SMA se-Riau.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Pasukan Khusus (Pasus) SMA Negeri 11 Pekanbaru ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-30 SMA Negeri 11 Pekanbaru.
Tahun ini, antusiasme peserta meningkat pesat dibanding gelaran pertama.
“LKBB pertama hanya diikuti 40 tim, bahkan ada peserta dari Batam karena dulu masih lingkup Riau-Kepri. Tahun ini kami fokus se-Riau, dan jumlah pesertanya mencapai 82 tim,”ujar Kepala SMA Negeri 11 Pekanbaru, Edi Isnanto, M.Pd. kepada media ini (24/10)
Menurut Edi, kegiatan ini menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan pasukan baris-berbaris terbaik dari berbagai daerah. Selain menjadi wadah menumbuhkan semangat kebangsaan, LKBB juga membentuk karakter siswa agar lebih disiplin, tangguh, dan berjiwa kepemimpinan.
Kegiatan LKBB ini sendiri menjadi bagian dari rangkaian panjang perayaan ulang tahun sekolah. Sebelumnya, panitia telah menggelar pentas seni dan kualifikasi lomba, bertepatan dengan hari jadi sekolah ke-30.
“Anak-anak peserta dari luar daerah tidak kami tempatkan di hotel, tapi kami sediakan ruang kelas untuk tempat beristirahat. Ini agar mereka bisa saling berinteraksi dan merasakan kebersamaan,”tambah Edi.
Selain piala bergilir, panitia juga menyiapkan berbagai kategori penghargaan, mulai dari platform terbaik, pelatih terbaik, danton terbaik, hingga juara harapan. Seluruh kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai sponsor dan pihak sekolah.
Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa Kesbangpol Provinsi Riau, Surya Dinata, turut hadir membuka kegiatan tersebut. Ia mengapresiasi langkah SMA Negeri 11 Pekanbaru yang konsisten melahirkan kegiatan positif di tengah derasnya arus digitalisasi.
“Luar biasa, 82 tim ikut serta. Ini menunjukkan semangat anak-anak kita masih tinggi untuk mengikuti kegiatan yang membentuk fisik dan mental,”ujar Surya Dinata.
Menurutnya, di era serba digital, banyak remaja menghabiskan waktu dengan gawai dan media sosial. Namun, kegiatan seperti LKBB justru menjadi alternatif positif yang menanamkan nilai-nilai Pancasila, disiplin, dan semangat bela negara.
Surya menambahkan, para anggota Pasus yang ikut LKBB dapat menjadi “Duta Pancasila” di lingkungan sekolah masing-masing, sekaligus teladan dalam menolak perundungan (bullying).
“Kami ingin anak-anak ini bukan hanya bisa baris-berbaris, tapi juga menjadi pribadi tangguh, cinta tanah air, dan berjiwa pemimpin. Mereka bisa menjadi agen anti-bullying di sekolah, menularkan semangat kebersamaan dan sikap positif,”
jelasnya.
Surya juga menegaskan bahwa kegiatan semacam ini bukan sekadar ajang lomba, melainkan wadah untuk menanamkan karakter kuat kepada generasi muda karakter yang pantang menyerah, disiplin, dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
LKBB Bagaskara Ke_2 ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kebangsaan tidak luntur di tengah arus modernisasi. Melalui langkah-langkah tegap dan komando yang tegas, para peserta menunjukkan bahwa disiplin dan kerja sama masih menjadi nilai penting dalam membangun karakter bangsa.
“Anak-anak yang ikut pasus ini kami harapkan tumbuh menjadi generasi yang siap memimpin, berjiwa bela negara, dan membawa semangat Pancasila di setiap tindakan mereka,”tutup Surya.
Dengan semangat kebersamaan dan disiplin yang terpupuk dari ajang ini, SMA Negeri 11 Pekanbaru berhasil membuktikan bahwa pendidikan karakter bisa tumbuh dari lapangan baris-berbaris tempat di mana jiwa kepemimpinan, sportivitas, dan cinta tanah air berpadu menjadi satu langkah pasti menuju masa depan yang lebih baik.
