Dukung Program Penurunan Angka Stunting

BKKBN Riau Gelar kegiatan Forum Percepatan Penurunan Stunting dan (RAKERDA) Program Bangga Kencana Tahun 2023

BKKBN Riau Gelar kegiatan Forum Percepatan Penurunan Stunting dan (RAKERDA) Program Bangga Kencana Tahun 2023

PEKANBARU(Jangkarnews.com)_Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wilayah Riau melaksanakan kegiatan Forum Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Riau dan Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Program Bangga Kencana Tahun 2023 yang di laksanakan di ball room Hotel Pangeran (09/02/23).

Dimana  Rakerda Program Bangga Kencana Tahun 2023 ini dibuka langsung Wakil Gubernur Riau H Edy Afrizal Natar Nasution S.IP didampingi Kepala BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia saat memukul gong tanda dibukanya acara Rakerda ini.

Kegiatan ini Mengusung Tema" Peningkatan Sinergitas dan Kolaborasi Melalui Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Pencapaian Program Bangga Kencana"

Dalam sambutannya, Wagubri menyambut baik dan mendukung sepenuhnya pertemuan yang sangat strategis dan penting tersebut.

"Apresiasi kami sampaikan, kepada tim percepatan penurunan prevalensi stunting seluruh jajaran perwakilan BKKBN Provinsi Riau bersama para mitra kerja lintas sektor perguruan tinggi pihak swasta, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi," ucapnya,  Kamis (9/2/2023).

Wagubri juga mengapresiasi organisasi keagamaan, dan media massa yang telah berperan secara aktif mendukung pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dan program Bangga Kencana di Riau.

"Berkat kerja keras bersama, kita telah membuahkan hasil yang baik, berdasarkan survei status gizi Indonesia dengan ditandai turunnya prevalensi stunting dari 22,3 persen di 2021 menjadi 17,0 persen di 2022.

"Tentu turunnya angka rata anak-anak yang dilahirkan menjadi momentum untuk lebih meningkatkan kesejahteraan dan kualitas keluarga. Keluarga merupakan komponen utama yang sangat berperan dalam penanggulangan stunting," imbuh Wagubri.

Wagubri menambahkan, masalah gizi sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup keluarga, seperti praktek pengasuhan yang kurang baik. Lalu, kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi, serta masih kurangnya akses rumah tangga ataupun keluarga untuk mengkonsumsi makanan bergizi.

"Selain dari pada itu, ibu hamil dan balita juga harus mencegah stunting dari hulu dengan menyiapkan remaja putri calon pengantin ataupun calon ibu yang akan memasuki persiapan kehidupan berkeluarga," tuturnya Wagubri.

Dalam kesempatan ini Wagubri mengimbau, untuk memastikan setiap remaja putri calon pengantin agar melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan.

"Saat ini telah dibentuk tim percepatan penurunan stunting (TPPS) di tingkat Provinsi Riau, tingkat kabupaten/kota, dan tingkat TPPS tingkat Kecamatan tingkat Kelurahan dan Desa," sebut Wagubri.

 Selain itu, kata Wagubri, di Provinsi Riau telah terbentuk tim pendamping keluarga sebanyak 3.550 dan tim audit kasus stunting yang melibatkan para ahli atau pakar di setiap kabupaten/kota."Dengan demikian kita harus berhasil mencapai dan prevalensi stunting sebesar 14,0 persen pada tahun 2023," tutur Wagubri.

Sementara itu, Kepala BKKBN Riau Mardalena saat di wawancara awak media menjelaskan bahwa kegiatan  Forum Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Riau dan Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Program Bangga Kencana Tahun 2023 ini sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

Sambung Mardalena bahwa Perban BKKBN no 12 Tahun 2021 tentang rencana aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024 mendatang  Diamanatkan atau dicita-citakan untuk angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

"Alhamdulillah kemaren berdasarkan hasil SSGI pada tahun 2022 yang diluncurkan oleh Bapak Mentri Kesehatan RI pada tanggal 25 Januari yang lalu kita Provinsi Riau mengalami penurunan angka Stunting dari 22,3 persen menjadi 17 persen masih ada target kita sebesar 3 persen lagi menjelang tahun 2024 nanti

Nah tentu kita perlu Menyusun strategi-strategi dan berkolaborasi dengan sektor terkait pemerintah dan swasta dan juga masyarakat agar penurunan angka stunting bisa mencapai target

Maka pada hari ini kita melaksanakan kegiatan Forum Koordinasi ini untuk mengevaluasi apa yang menjadi masalah pada kinerja kita pada tahun yang lalu, " papar Mardalena.

Tambah Mardalena, dalam evaluasi ini tentunya akan menjadi salah satu strategi  untuk menyusun program kedepannya termasuk juga salah satu program  Bangga Kencana yaitu Pembangunan Keluarga dan Kependudukan Berencana. Selain itu, dalam kegiatan ini pihaknya mengundang langsung ketua pelaksana penurunan stunting Kabupaten/Kota bersama juga dengan dinas Bappeda, kesehata nya dan dinas KB.

Kemudian mengundang mitra terkait yaitu organisasi profesi,kemasyarakatan dan  juga punya satgas punya TPK karena tidak hanya secara daring tapi melaksanakan secara online, sehingga kegiatan ini sampai ke lini lapangan

^Untuk data yang termasuk rendah angka stunting salah satunya Kabupaten Bengkalis dan tentu kita harapkan dengan adanya di luncurkan hasil SSGI profesi angka stunting tadi dan sudah kita ketahui bersama tentunya mari sama-sama kita bersinergi . Kalau sudah turun jangan lengah kalau kita lengah nantinya tiba-tiba angkanya naik lagi. Oleh sebab itu, saling bersinergi dan terus berkordinasi bersama kedepannya,: harap Mardalena.

Pada kesempatan ini, Mardalena juga mengajak kepada seluruh stakeholder terkait agar menjalankan tugasnya masing-masing dan di harapkan dengan bekerjasama angka stunting di Riau ini bisa turun menuju angka 14 persen.

Turut hadir juga narasumber dalam kegiatan ini untuk memberikan pemaparan materi terdiri dari Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Riau H Agusbar.

Selain itu, Kapala Bapedalitbang Ir Emri Harnis MT,Kabid Kesmas Dinkes Riau Yaneliza SKM M.Kes,Kapala Kanwil DJPB Riau Ismet Saputra SE.MM dan Kepala BPKP Riau Faugi Achmad Kharir Ak. MEc DEV

Berita Lainnya

Index