PASAMAN(Jangkarnews.com)_Persoalan kesetaraan gender masih saja menjadi isu yang seksi, termasuk bagi para calon anggota legislatif (caleg) yang akan ikut bertarung di ajang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Tapi kalau Ratnawati S.Pd. I. M. Pd. juga bicara persoalan yang sama, bukan karena latah atau ikut-ikutan. "Saya sudah lama intens bergerak untuk ikut memperjuangkan persoalan yang satu itu," katanya di Lubuk Sikaping, ibukota Kabupaten Pasaman, Rabu (17/1/202).
Caleg Partai Demokrat untuk DPRD Pasaman dari Dapil 1 Lubuk Sikaping ini berani menyimpulkan bahwa perjuangan untuk kesetaraan gender alias pengarusutamaan gender (PUG) belum tercapai sebagaimana yang diharapkan.
Buktinya, menurut caleg dengan nomor urut lima (5) ini, masih saja terjadi marjinalisasi terhadap kaum perempuan.
"Praktek (marjinalisasi) itu tidak hanya terjadi di tingkat pusat, tapi menjalar sampai ke daerah seperti Pasaman ini," tambah mantan aparatur sipil negara (ASN) tersebut.
Tapi, sebelum berbicara lebih jauh, Ratnawati mengingatkan bahwa bila bicara soal kesetaraan gender tidak sebatas memperjuangkan hak-hak wanita atau perempuan saja. "Juga perjuangan terhadap pria," katanya
"Namanya saja gender, bersifat universal, iya berlaku untuk perempuan, iya juga untuk kelompok pria," Ratnawati menambahkan. "Sebab, dalam realitas sehari-hari ada juga pria yang menjadi korban."
Ratnawati menilai sejauh ini Pemkab Pasaman telah berbuat maksimal untuk memperjuangkan kesetaraan gender. Kendati demikian, ia meminta Bupati Pasaman untuk memiliki komitmen yang lebih kuat lagi tentang itu.
Caranya? "Sudah saatnya OPD-OPD yang ada di lingkup Pemkab Pasaman untuk mengalokasikan anggaran buat perjuangan untuk kesetaraan gender," katanya menyarankan.
Pemilu 2024 merupakan langkah awal Ratnawati tercatat sebagai caleg untuk membidik kursi DPRD Pasaman periode 2024-2029. "Saya tergolong pendatang baru," ujarnya.
Ratnawati maju menjadi caleg karena sejumlah pertimbangan. Antara lain, menurutnya, dari survey yang dilakukan pihaknya, potensi keterpilihan Ratnawati lebih besar dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya.
Pertimbangan lain, menurut Ratnawati, tempat kelahirannya . Nagari Sundata Utara di Kecamatan Lubuk Sikaping relatif tertinggal di sejumlah sektor pembangunan, baik pembangunan SDM, infrastruktur dan lainnya.
"Kalau kelak terpilih, saya akan berjuang keras untuk mengejar sejumlah ketertinggalan tanah tumpah kelahiran saya Sundata Utara," katanya. "Bagaimana pun, sebagai anak nagari, saya punya tanggung jawab moral berbuat yang terbaik bagi tanah kelahiran
