KUANSING(Jangkarnews.com)_Kawasan wisata Air terjun guruh Gemurai yang terletak di Desa Kasang Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi menjadi Primadona bagi pengunjung wisatawan terlebih lagi di momentum liburan panjang lebaran, terbukti ribuan orang wisatawan baik lokal maupun luar daerah berkunjung setiap tahunnya.
Objek wisata ini sebelumnya menjanjikan kepada setiap pengunjung atas Keindahan, kesejukan alamnya dan kenyamanan,lain hal nya yang di alami Remaja (19 Tahun) yang berasal dari Peranap kabupaten tetangga (Inhu) pada Minggu siang (14/4 2024) mengalami insiden yang cukup tragis dan mengalami cidera patah bagian kaki
Dari informasi yang di rangkum oleh awak media mengatakan bahwa korban datang bersama rombongan dan rekan-rekannya untuk menikmati panorama air terjun guruh Gemurai yang sering di dengarnya dari berbagai media sosial, awalnya korban dan rekan-rekanya menikmati alam wisata tersebut sambil mandi berenang dan bercanda gurau, dalam waktu yang sama korban berniat untuk mencari sensasi baru dengan cara menaiki salah satu tebing yang agak tinggi untuk terjun ke air, tapi naas saat korban melakukannya malah terbentur ke salah satu tebing batu terjal dan menghempas tubuhnya sehingga korban mengalami cidera patah tulang pada kakinya sehingga pengunjung lainya merasa panik lantas berteriak minta pertolongan.
Lagi-lagi sangat disayangkan di tempat wisata yang cukup terkenal itu, tidak di lengkapi fasilitas dari kesehatan dan tidak adanya tim dari medis yang sengaja di tempatkan untuk stembay, sehingga untuk mendapatkan pertolongan pertama harus di jemput dulu di posko pengamanan mudik yang cukup jauh dari objek wisata tersebut, kemudian di bawa mengunakan ambulance ke puskesmas lubuk jambi untuk mendapatkan perawatan yang intensif dan sangat disayangkan juga saat itu tidak seperti biasanya tidak ada petugas baik dari satpol PP maupun Dari BPBD ujar narasumber.
Saat di konfirmasikan kepada kepala Dinas Pariwisata dan Ke kebudayaan Azhar terkait insiden yang terjadi di air terjun guruh Gemurai membenarkan kejadian ter sebut dan sudah memerintahkan petugas dan pegawai dari Dinas Pariwisata dan kebudayaan untuk mengurus dan menangani korban yang cedera tadi siang dan sudah mendapatkan perawatan di puskesmas lubuk jambi, dan sudah di hubungi pihak keluarganya untuk menjemput korban bawa ke Peranap terang Azhar.
Saat di pertanyakan keberadaan dinas terkait dalam tindakan keamanan seperti Satpol PP dan Dinas BPBD Azhar menjelaskan Petugas kita maupun BPBD dan satpol pp sudah bekerja sesuai dengan tupoksinya, namun kalaupun terjadi hal - hal yang diluar dugaan kita, ini akan kita jadikan sebagai bahan untuk evaluasi sehingga pada masa yang akan datang hal ini bisa kita minimalisir tambah Azhar
Selanjutnya terkait pasilitas yang cukup minim di objek wisata guruh Gemurai tersebut seperti kurangnya perawatan dan keamanan di lokasi objek ini, terlihat di berbagai pasilitas banyak yang mengalami kerusakan ringan dan berat terlihat di sepanjang tangga naik dan turunnya untuk pengunjung pada pegangan tangga besi pegangan tangga sudah mengalami kerusakan dan lapuk dan sewaktu-waktu bisa mengintai keselamatan dan jiwa korban, terlebih lagi tidak di sediakan tempat Sampah sehingga pengunjung membuang sampah bekas makanan dan minuman sembarangan pada aliran air terjun sehingga terlihat jorok dan kotor
"Untuk sefti pegangan tangga kita akui memang ini mesti jadi perhatian, dan ini akan kita usulkan untuk perbaikan baik melalui APBD provinsi maupun APBD kabupaten, ujar Azhar.
Terakhir permasalahan pungutan parkir yang di lokasi parkir dalam lokasi objek wisata air terjun guruh Gemurai di duga tampa memakai karcis resmi tanggapan kepala Dinas Pariwisata dan Budaya juga menjelaskan bahwa untuk yang memungut parkir tanpa karcis di dalam area bisa saya pastikan itu bukan dilakukan oleh petugas kita karena petugas kita sudah melakukan pungutan parkir berdasarkan karcis di pintu masuk. pangkas nya