PEKANBARU(JKR)_Rapat Paripurna DPRD Provinsi Riau berlangsung khidmat dengan agenda utama Penyampaian Pidato Perdana Gubernur Riau Masa Jabatan 2025-2030.Rapat paripurna ini dilaksanakan di Ruang Paripurna DPRD Riau pada Senen (03/03/25) Pagi
Dalam pidatonya, Gubernur Riau Abdul Wahid,menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pemimpin Riau terdahulu atas kontribusi mereka dalam membangun provinsi ini.
Ia menekankan bahwa periode kepemimpinannya akan menjadi fase awal dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Riau, yang bertujuan memperkuat transformasi sosial, ekonomi, serta tata kelola pemerintahan guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
A) Fokus Pembangunan Riau 2025-2045
Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan visi pembangunan jangka panjang hingga 2045, yakni Riau Maju dan Berkelanjutan Berlandaskan Budaya Melayu yang Agamis. Untuk mencapai visi ini, delapan misi utama telah dirumuskan, di antaranya:
1. Transformasi sosial guna membangun masyarakat yang sehat, cerdas, kreatif, dan sejahtera.
2. Transformasi ekonomi berbasis inovasi, iptek, serta ekonomi hijau.
3. Penguatan tata kelola yang terintegrasi dan adaptif.
4. Mewujudkan keamanan daerah yang tangguh serta stabilitas ekonomi makro.
5. Mengembangkan kebudayaan Melayu dalam masyarakat yang religius.
6. Pemerataan pembangunan antardaerah dalam lingkup kabupaten/kota.
7. Pembangunan infrastruktur yang berkualitas, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
8. Kesinambungan pembangunan guna mewujudkan Riau sebagai provinsi yang maju.
B) Tantangan dan Solusi
Dalam pidatonya, Gubernur Riau juga menyoroti berbagai tantangan pembangunan yang dihadapi, seperti tingginya tingkat pengangguran, ketimpangan wilayah, serta infrastruktur yang belum optimal. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah akan mempercepat pengembangan konektivitas transportasi, peningkatan nilai tambah ekonomi, serta optimalisasi tata kelola pemerintahan yang berintegritas.
Gubernur menegaskan pentingnya percepatan investasi melalui reformasi birokrasi guna menarik investor ke Riau. “Kami akan memangkas prosedur yang berbelit-belit agar investasi lebih mudah masuk ke Riau dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, permasalahan lingkungan juga menjadi perhatian utama, mengingat semakin menipisnya kawasan hutan yang berdampak pada peningkatan emisi karbon. Oleh karena itu, pemerintah akan mengedepankan kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan dengan menjaga keseimbangan ekologi.
C) Komitmen untuk Pemerintahan yang Transparan
Dalam upayanya membangun pemerintahan yang transparan dan berintegritas, Gubernur Riau berjanji untuk mengoptimalkan keterbukaan informasi publik terkait anggaran dan belanja daerah. Ia menegaskan bahwa tata kelola yang bersih dan profesional menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Rapat Paripurna ini menjadi momentum awal bagi pemerintahan baru di Riau untuk bergerak maju dalam mewujudkan daerah yang lebih sejahtera, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan masa depan