Dishub Riau Siapkan Strategi Hadapi Arus Mudik Lebaran 2025

Dishub Riau Siapkan Strategi Hadapi Arus Mudik Lebaran 2025

PEKANBARU(JKR)_Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menghadapi lonjakan arus mudik Lebaran Idul Fitri 2025.

Berbagai moda transportasi, baik darat, laut, udara, maupun penyeberangan, menjadi perhatian utama guna memastikan kelancaran perjalanan masyarakat selama masa angkutan Lebaran.

Hal ini disampaikan oleh Kadishub Riau, Andi Yanto, melalui Kabid Angkutan Jalan, Onki Hertawan, dalam keterangannya kepada media, Rabu (19/03/25).

Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah menggelar rapat koordinasi lintas sektoral dengan seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi.Ini bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan dan teknis operasional di semua moda transportasi serta meningkatkan aspek keselamatan melalui inspeksi kelayakan operasional kendaraan (ramp check) di berbagai titik.

Selain itu, Dishub Riau akan mendirikan posko terpadu di beberapa lokasi strategis, seperti terminal, pelabuhan, dan simpul transportasi lainnya. Langkah ini sejalan dengan Surat Edaran Kementerian Perhubungan No. AJ.201/1/6/PHB/2025 yang diterbitkan pada 27 Februari 2025.

Adapun posko pelayanan yang disiapkan meliputi:
- Di Kantor Dishub Riau
- Posko pelabuhan dan penyeberangan di Dumai, Rupat, Buton, dan Siak
-63 pos koordinasi dan pos pelayanan terpadu di tingkat kabupaten/kota
-Pos pelayanan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru serta 16 pos di pelabuhan laut yang tersebar di wilayah Riau

Prediksi Lonjakan Pemudik dan Tantangan yang Dihadapi

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan dalam rapat koordinasi nasional, potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2025 secara nasional diperkirakan mencapai 52% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 146,84 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 62,6% akan melakukan perjalanan mudik, sementara 6,3% berwisata keluar kota dan 29,2% mengunjungi keluarga serta kerabat.

Di Pulau Sumatera, mobil pribadi diprediksi tetap menjadi moda transportasi utama bagi masyarakat. Dari Riau, pergerakan terbesar diperkirakan menuju Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, dan Kepulauan Riau, dengan kenaikan arus perjalanan mencapai 20% dibanding tahun sebelumnya.

Namun, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025, di antaranya:
-Potensi kepadatan di kawasan wisata
-Maraknya bus wisata yang digunakan untuk angkutan umum
-Pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan di beberapa titik
-Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) bagi pemudik
-Penumpukan penumpang dan kendaraan di pelabuhan
-Maraknya penggunaan travel gelap dan terminal bayangan
-Antisipasi cuaca buruk yang dapat mempengaruhi perjalanan

Kapasitas Transportasi dan Fasilitas Pendukung

Untuk angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP), tersedia 10 perusahaan dengan total 118 armada, yang mampu mengangkut 5.310 penumpang. Secara keseluruhan, terdapat 853 armada dengan kapasitas angkut 28.920 penumpang. Sementara itu,4 kapal penyeberangan akan dikelola oleh UPT Perhubungan Wilayah I Dumai dan Pelabuhan Mangkapan juga akan melayani angkutan laut dengan dukungan posko UPT Perhubungan Wilayah II.

Di sektor angkutan jalan, tiga terminal utama yang melayani pemudik adalah:
-Terminal Bandar Raya Payung Sekaki, Pekanbaru
-Terminal Bangkinang
-Terminal Dumai (Tipe A)

Sementara itu, terdapat 7 pelabuhan penyeberangan dan 5 bandara, termasuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, yang menjadi pusat mobilitas udara di Riau.

Himbauan Keselamatan bagi Pemudik

Ongki Hertawan berharap dengan sinergi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan instansi terkait, masyarakat dapat menikmati perjalanan yang aman dan nyaman selama mudik Lebaran. Ia juga mengimbau para pengguna layanan transportasi untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan dalam perjalanan.

“Keselamatan adalah prioritas utama. Pengemudi dan penumpang harus memperhatikan aspek keselamatan berkendara dengan melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum perjalanan, mematuhi aturan lalu lintas, serta tidak membawa muatan melebihi kapasitas,” ujarnya.

Beberapa langkah yang wajib diperhatikan oleh pemudik meliputi:
-Pemeriksaan kendaraan sebelum perjalanan untuk memastikan kondisi kendaraan layak jalan
-Kepatuhan terhadap aturan lalu lintas dan tidak memaksakan perjalanan dalam kondisi tidak memungkinkan
-Pembatasan kapasitas muatan agar kendaraan tetap stabil dan aman
-Kelengkapan dokumen perjalanan seperti SIM dan STNK yang masih berlaku
-Strategi menghindari kepadatan dengan mengatur jadwal perjalanan secara bijak

Dengan perencanaan yang matang, kepatuhan terhadap aturan, serta kesadaran bersama, diharapkan perjalanan selama musim mudik Lebaran dapat berlangsung aman, nyaman, dan lancar.

“Mari bersama-sama kita ciptakan perjalanan yang lebih baik demi keselamatan kita semua,” tutup Onki.

Berita Lainnya

Index