Riau Kembali Jadi Primadona Investasi Sumatera, Roadshow Perizinan Usaha Digelar di SKA Pekanbaru

Riau Kembali Jadi Primadona Investasi Sumatera, Roadshow Perizinan Usaha Digelar di SKA Pekanbaru
Foto : media center Riau

PEKANBARU(JKR)_Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau menggelar Road Show Gebyar Kemudahan Perizinan Berusaha tahun 2025.

Acara ini dilaksanakan pada Senin, 4 Agustus 2025 di Mal SKA Pekanbaru dan dibuka secara langsung oleh Gubernur Riau,Abdul Wahid dan dihadiri oleh,pelaku usaha, investor, serta masyarakat umum.

Kepala DPMPTSP Provinsi Riau, Drs. Helmi D, M.Pd, dalam keterangannya kepada awak media menyampaikan bahwa Provinsi Riau terus menunjukkan performa impresif dalam iklim investasi. “Secara umum, Riau selalu menjadi tujuan utama investasi di Sumatera. Dalam lima tahun terakhir, Riau selalu berada di peringkat pertama se-Sumatera dan minimal peringkat enam secara nasional,” ungkap Helmi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam tiga tahun terakhir, komposisi investasi di Riau didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dibandingkan Penanaman Modal Asing (PMA). Hal ini menunjukkan semakin besarnya kepercayaan pelaku usaha nasional terhadap iklim investasi di Riau.

“Tahun ini kita menargetkan masuknya kembali investasi asing senilai Rp15 triliun untuk pengembangan perkebunan tebu dan pembangunan pabrik di Kabupaten Rokan Hulu. Proyek ini nantinya akan berorientasi ekspor,” jelasnya.

Dari sisi target investasi, Riau dibebani angka Rp 95 triliun oleh pemerintah pusat. Sementara Gubernur Riau sendiri menargetkan Rp 87 triliun. “Hingga triwulan ketiga ini, capaian kita baru sekitar 40%. Artinya, masih ada 60% lagi yang harus dikejar. Tapi kita optimis, dengan kerja sama semua pihak, target tersebut dapat kita capai,” tambahnya.

Selain investasi, aspek ketenagakerjaan juga menjadi perhatian. Setiap investasi yang masuk, menurut Helmi, harus membawa dampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja lokal. “Kita selalu mendorong pelaku usaha untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal, tentunya yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri,” tuturnya.

Helmi juga menyoroti kemudahan perizinan yang kini tidak lagi mengharuskan pelaku usaha datang langsung ke kantor pelayanan. “Saat ini perizinan sudah dapat dilakukan secara daring. Kunjungan langsung ke kantor hanya diperlukan bila ada kendala teknis atau kebutuhan asistensi,” katanya.

Dalam pandangannya, letak geografis Riau yang strategis juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor. “Riau adalah jantungnya Pulau Sumatera. Akses jalan tol yang menghubungkan ke berbagai provinsi, serta keberadaan pelabuhan laut di Dumai, menjadikan Riau sangat potensial sebagai hub logistik dan ekspor,” tutup Helmi.

Dengan berbagai kemudahan dan potensi tersebut, Riau diyakini akan terus menjadi magnet bagi para investor, baik nasional maupun asing, di masa mendatang.

Berita Lainnya

Index