PEKANBARU(JKR)_Suasana religius dan penuh kebersamaan terasa kuat di kawasan bersejarah Masjid Raya Pekanbaru, Rabu (8/10/2025). Di tempat yang menjadi saksi lahirnya Kota Pekanbaru itu, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kecamatan Senapelan digelar dengan meriah dan sarat makna.
Wali Kota Pekanbaru H. Agung Nugroho, S.E., M.M., yang hadir membuka kegiatan, mengungkapkan apresiasi atas antusiasme masyarakat Senapelan dalam menyukseskan MTQ tahun ini. Ia menyebut, perhelatan tersebut bukan sekadar ajang perlombaan membaca Al-Qur’an, melainkan momentum memperkuat persatuan dan nilai religius di tengah masyarakat.
“MTQ Kecamatan Senapelan hari ini luar biasa. Pawainya meriah, semua elemen masyarakat ikut berpartisipasi. Hari ini juga istimewa karena MTQ digelar di Masjid Raya Pekanbaru,” ujar Agung.
Selain menjadi arena lomba tilawah dan tahfiz, lokasi pelaksanaan di Masjid Raya Pekanbaru menghadirkan nuansa yang berbeda. Bagi masyarakat Senapelan, masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol sejarah. Di sampingnya berdiri kompleks makam Marhum Pekan, pendiri Kota Pekanbaru, yang setiap tahunnya menjadi tujuan ziarah warga.
“Senapelan ini adalah asal mula Pekanbaru. Di samping masjid ini ada makam Marhum Pekan. Kami akan berziarah ke makam beliau hari ini untuk mendoakan para pendahulu kita,” tambah wali kota.
Sementara itu, Camat Senapelan Wira Setiadi menjelaskan, pemilihan Masjid Raya sebagai lokasi MTQ memiliki nilai historis yang mendalam.
“Masjid Raya ini menjadi titik awal berkembangnya Pekanbaru. Melalui MTQ ini, kami ingin mengingat sejarah sekaligus memperkuat nilai religius masyarakat Senapelan,” jelasnya.
Tahun ini, MTQ Kecamatan Senapelan diikuti 48 peserta hasil seleksi dari tingkat kelurahan. Mereka berkompetisi dalam dua cabang lomba, yaitu Tilawah dan Tahfiz. Untuk cabang Tilawah, kegiatan dipusatkan di Astaka Utama, sementara Tahfiz berlangsung di TK atau MDTA Masjid Raya yang menawarkan suasana lebih tenang dan sejuk.
Wira menegaskan, pelaksanaan MTQ tidak hanya menjadi ajang menunjukkan kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga menjadi media pembinaan karakter generasi muda.
“MTQ bukan sekadar perlombaan, tetapi sarana membumikan Al-Qur’an. Harapannya, kegiatan ini melahirkan generasi Qurani yang berakhlak mulia,” tutupnya.
Dengan semangat religius yang berpadu dengan nilai sejarah, MTQ Kecamatan Senapelan tahun ini menjadi lebih dari sekadar acara tahunan. Ia menjadi napak tilas spiritual di jantung sejarah Pekanbaru tempat kota ini lahir dan terus tumbuh dengan cahaya Al-Qur’an.