Pelatihan Pendamping Koperasi Desa-Kelurahan Merah Putih: Wujud Nyata Transformasi Ekonomi Kerakyatan Riau

Pelatihan Pendamping Koperasi Desa-Kelurahan Merah Putih: Wujud Nyata Transformasi Ekonomi Kerakyatan Riau

PEKANBARU(JKR)_Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) menggelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendamping Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) Tahun 2025.

Kegiatan berlangsung selama lima hari, mulai 20 hingga 25 Oktober, di Gedung Pustaka Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru. Pelatihan ini mengusung tema “SDM dan Talenta Unggul Menuju Indonesia Emas 2025.”

Wakil Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Provinsi Riau atas semangat dan komitmen dalam menggelar pelatihan peningkatan kapasitas pendamping Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) tahun 2025.

Dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual, Wamenkop menegaskan bahwa gerakan KDKMP bukan sekadar program biasa, melainkan bagian dari upaya besar negara untuk membangun kemandirian desa melalui penguatan ekonomi rakyat dan semangat gotong royong.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Riau atas penyelenggaraan kegiatan ini dengan penuh semangat dan tujuan besar: membangun kemandirian desa melalui koperasi Merah Putih,” ujar Wamenkop.

“Gerakan ini adalah gerakan negara untuk memperkuat ekonomi rakyat sekaligus menumbuhkan kembali nilai-nilai gotong royong di tengah masyarakat.”

Menurutnya, kunci keberhasilan koperasi tidak hanya terletak pada pendirian kelembagaannya, tetapi juga pada kapasitas sumber daya manusia (SDM) para pengurus dan pengelolanya. Karena itu, pelatihan ini dinilai sebagai langkah nyata pemerintah untuk memastikan KDKMP memiliki pondasi yang kuat dan profesional.

“Kegiatan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menjadikan pengembangan SDM sebagai fokus utama penguatan KDKMP,” lanjutnya.

Wamenkop berharap, melalui pembekalan dan pelatihan tersebut akan lahir para pendamping unggul yang mampu mengawal koperasi menjadi entitas yang mandiri, modern, dan berdaya saing tinggi.

“Saya percaya, ketika KDKMP dikelola secara baik, transparan, modern, dan inklusif, maka koperasi ini tidak lagi menjadi sekadar alternatif ekonomi rakyat, melainkan akan menjadi arus utama penggerak ekonomi bangsa,” tutupnya.

Dalam sambutannya Gubernur Riau yang diwakili Asisten II Setdaprov Riau, Helmi D, ditegaskan bahwa koperasi merupakan pilar utama ekonomi kerakyatan yang tumbuh dari semangat gotong royong.

“Di tengah dinamika ekonomi global, koperasi harus bertransformasi, bukan sekadar wadah simpan pinjam, tetapi menjadi penggerak utama hilirisasi komoditas unggulan daerah,” tegasnya Senen (20/10/25) 

Helmi mengingatkan bahwa Riau memiliki kekayaan alam yang luar biasa mulai dari sawit, karet, hingga sagu namun selama ini banyak hasil bumi tersebut keluar dalam bentuk bahan mentah.

“Kita jual TBS, CPO, lateks mentah, dan rugi besar karena nilai tambahnya dinikmati pihak lain di luar Riau. Maka hilirisasi adalah keharusan, bukan sekadar jargon,” ujarnya.

Menurutnya, kebijakan hilirisasi akan membuka lapangan kerja baru, menjaga stabilitas harga, dan memastikan kesejahteraan benar-benar dinikmati masyarakat. Ia berharap koperasi dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa yang berkelanjutan.

“Koperasi adalah wadah solidaritas dan kebersamaan. Melalui Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih ini, kita ingin menumbuhkan ekonomi desa yang mandiri dan inklusif,” tambah Helmi.

Sementara itu Kepala Disperindagkop UKM Provinsi Riau, Ir. H. M. Taufiq Oesman Hamid, menjelaskan bahwa sebanyak 182 orang pendamping koperasi telah diseleksi oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI. Mereka akan mendapatkan pelatihan intensif sebelum diterjunkan ke berbagai kabupaten/kota di Riau.

“Para pendamping ini sudah mendapatkan SK dari Kementerian Koperasi. Setelah pelatihan, mereka akan mendampingi koperasi di daerah masing-masing dalam hal manajemen usaha, administrasi, pemasaran, dan pengembangan produk,” ujar Taufiq.

Ia menegaskan, pelatihan ini menjadi langkah awal agar koperasi-koperasi di desa mampu tumbuh profesional dan berdaya saing.

“Narasumber kita berasal dari berbagai kalangan: akademisi, praktisi, hingga pengawas keuangan. Kita ingin para peserta menyerap ilmu dengan sungguh-sungguh karena mereka memegang amanah besar untuk menggerakkan ekonomi rakyat,” pesannya.

Program Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih sendiri merupakan bagian dari agenda strategis nasional yang digagas Presiden RI melalui Kementerian Koperasi dan UKM. Tujuannya adalah memperkuat ekonomi desa, mengurangi kesenjangan antarwilayah, serta menciptakan pemerataan pembangunan yang inklusif.

“Dengan semangat gotong royong, kita yakin koperasi mampu menjadi role model ekonomi kerakyatan di Riau,” tutup Taufiq optimistis.

Pemateri penguatan terhadap pendamping koperasi,sebagai penguatan tugas pungsi dilapangan disampaikan, oleh bapak Oko Haryono, dengan moderator ibu Mikha Harahap kepala seksi pelatihan Disperindagkop dan UKM Provinsi Riau

Pelatihan ini turut dihadiri Staf Ahli Menteri Koperasi, Koko Haryono, Asisten Deputi Pengembangan Produksi Kemenkop, Elviandi R.S, Asisten Deputi Pemasaran Kemenkop, Fiter Beresman Silaen, serta jajaran pejabat Pemprov Riau.

Berita Lainnya

Index