KUANSING(Jangkarnews.com)_Berawal dari informasi salah seorang warga Desa Pangkalan Kecamatan Pucuk Rantau Kabupaten Kuantan Singingi, sengaja mendatangi langsung awak media untuk di ekspos terkait dari pengunaan dan perkembangan dana Bumdes Di Desanya Pangkalan pada hari Rabu (25/10 2023)
Warga yang mengaku tidak mau disebutkan namanya ini warga Desa Pangkalan,dan mengeluhkan atas tidak transparannya pengunaan dana BUMDes di desa dan rasa kekecewaan atas sikap diamnya Dir Bumdes,dan pemerintahan Desa Pangkalan sampai saat ini sepertinya terkesan ada hal yang di tutup-tutupi
Selama ini dana BUMDes Tidak ada manfaatnya untuk masyarakat desa semenjak dana BUMDes turun ke Desa Pangkalan ini, kami warga tidak mengetahuinya kegiatan apa yang di lakukan oleh BUMDes untuk mengembangkan dana tersebut alih-alih belakangan ini baru kami ketahui bahwa dari dana BUMDes itu di belikan sebidang lahan atau kebun sawit Plasma yang luasnya lebih kurang 2 hektar tapi sayang beribu sayang hasil kebun plasma itu tidak ada menunjukan keterangan hasilnya dan tidak ada manfaatnya untuk masyarakat sampai saat ini "bebernya warga itu lagi
Seharusnya dari hasil kebun plasma itu sudah bisa dirasakan oleh masyarakat desa dan dapat di kembangkan lagi, tapi apa yang kami dapati sebagai warga hanya lah nol besar atas diamnya Dir Bumdes dan kepala Desa Pangkalan timbul kecurigaan dan dugaan atas manfaatnya kebun plasma itu di gunakan untuk keuntungan pribadi Atau masuk ke kantong pribadi Direktur BUMDes dan Kepala Desa Marjani
Adapun Luas Kebun Plasma yang di beli mengunakan dana BUMDes tersebut seluas 2 hektar dan sudah menghasilkan, kemana hasilnya kamipun sebagai warga tidak ada pemberitahuan, ketika di pertanyakan saya di anggap musuh dan di jauhi, untuk itu kepada badan Inspektorat agar kembali mengaudit anggaran BUMDes Desa Pangkalan Kecamatan Pucuk Rantau tersebut dan dan berharap dari pihak kejaksaan bisa turun untuk penyidikan pengunaan dana BUMDes yang di duga ada kongkalikong antara Direktur BUMDes dan kepala Desa" tambahnya lagi
Terakhir terkait dari permasalahan Tanah Bengkok (istilah dari aset Desa) masyarakat desa Pangkalan banyak juga mempertanyakan karena sampai sekarang tidak mengetahui dengan jelas hasil dari kebun plasma yang luasnya kurang lebih 5 hektar atau 2.5 kapling, padahal sebelumnya kepala desa Marjani dan Ninik mamak pernah duduk bersama dan menghasilkan kesepakatan dan persetujuan atas hasil kebun aset desa itu untuk kepentingan masyarakat, tapi sampai saat ini kepala desa di duga lari dari persetujuan awal "pangkas nya
