PEKANBARU(JKR)_Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Wakil Wali Kota Pekanbaru Markarius Anwar meninjau pergerakan harga kebutuhan pokok di Pasar Cik Puan. Peninjauan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif agar lonjakan harga dan kelangkaan stok pangan tidak terjadi pada akhir tahun.
Dalam kesempatan itu, Markarius menegaskan bahwa Pemko tidak hanya fokus pada ketersediaan pangan. Kelancaran mobilitas masyarakat menuju pusat aktivitas ekonomi juga menjadi perhatian. Salah satu persoalan yang disorot adalah genangan air yang kerap muncul di depan Pasar Cik Puan setiap pagi.
“Air bisa mencapai 20–30 sentimeter. Ini mengganggu pembeli dan pedagang. Banyak yang malas datang. Tim sudah kita turunkan, mudah-mudahan dua atau tiga hari ini selesai,” ujar Markarius.
Ia berharap kombinasi pengawasan harga, kesiapan stok pangan, penanganan banjir, hingga pengamanan selama Operasi Nataru dapat menciptakan suasana belanja yang nyaman dan aman bagi warga menjelang pergantian tahun.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah teknis untuk mengatasi penyumbatan saluran di sekitar pasar.
Menurutnya, pekerjaan normalisasi drainase akan dilakukan melalui agenda gotong royong pada 21 Desember. Titiknya mencakup kawasan pasar, mulai dari Jalan Raya hingga Jalan Nanas.
Edward menyebut, sejumlah bangunan semi permanen maupun material yang menghambat aliran air akan dibongkar.
“Banjir di depan ruko-ruko itu karena salurannya tertutup dan tidak dibersihkan. Nanti kita bongkar. Pemilik toko sudah diinformasikan melalui camat dan lurah,” tegasnya.
Pemko berharap perbaikan drainase ini dapat mengurangi genangan, meningkatkan kenyamanan pedagang dan pengunjung, serta menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di pasar tradisional terbesar di pusat kota tersebut.
