KAMPAR(JKR)_Komitmen nyata untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat terus ditunjukkan oleh BSI Maslahat. Pada Kamis pagi, 19 Juni 2025, Direktur Wakaf dan Empowerment BSI Maslahat, Muhammad Sobirin, secara langsung meresmikan dua sentra UMKM penerima manfaat program zakat produktif di Kabupaten Kampar, Riau.
Dua kelompok yang menjadi penerima manfaat tersebut adalah Kelompok Tani Agro Mulya di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, dengan program budidaya ikan air tawar sistem bioflok, serta Kelompok UMKM Agro Jamur Lestari di Desa Siabu, Kecamatan Salo, yang fokus pada budidaya dan olahan jamur tiram.
Muhammad Sobirin menyebut bahwa sejak berdirinya BSI, program Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia) telah menjangkau 23 desa dan lebih dari 45 UMKM binaan yang seluruhnya didanai dari zakat perusahaan dan karyawan BSI.
"Di Desa Karya Indah ini, kita salurkan bantuan sebesar Rp 460 juta untuk 16 mustahik. Program ini berlangsung selama tiga tahun. Harapannya, setelah itu para penerima manfaat bisa mandiri secara ekonomi dan bahkan merekrut masyarakat lain agar turut berdaya," ujar Sobirin.
BSI Maslahat tidak hanya menyalurkan dana, tapi juga memberikan pendampingan teknis dan keagamaan. "Kami ingin penerima sadar bahwa dana ini berasal dari zakat. Maka wajib dijaga keberkahannya dan dikelola dengan sungguh-sungguh," tambahnya.
Muhammad Sobirin menegaskan, misi besar BSI Maslahat adalah membuktikan bahwa zakat mampu memberdayakan, bukan sekadar memberi. “Tagline kami: Bersinergi, Meluaskan Maslahat. Kami ingin menciptakan muzakki baru dari mustahik hari ini.”
Ia juga berpesan, ketika para penerima manfaat nanti sudah sukses dan mandiri, jangan lupa menolong mustahik lain. “Zakat bukan sekadar angka, tapi amanah. Dan amanah ini harus membawa perubahan nyata,” tutup Sobirin.
Ketua Kelompok Tani Agro Mulya, Solehudin, mengungkapkan bahwa dana hibah Rp460 juta yang diterima digunakan untuk membangun kolam bioflok dan membeli bibit ikan. Hingga kini, telah dilakukan panen tahap pertama dengan hasil mencapai 2,3 ton.Budidaya Ikan Bioflok Targetkan Omzet Ratusan Juta
“Kami sedang uji coba. Tahap awal hanya 300 ekor per kolam. Di tahap berikutnya kami tingkatkan menjadi 500 ekor per kolam. Targetnya 70 kg per kolam dengan harga borongan Rp 28.000–Rp 29.000/kg,” ungkap Solehudin.
Selain fokus pada produksi, kelompok ini juga membagikan sebagian hasil panennya kepada 42 keluarga di sekitar kolam sebagai bentuk kepedulian sosial. “Program ini benar-benar membantu masyarakat. Harapan kami, PSI juga bisa memperluas bantuan ke kelompok lain yang masih kesulitan permodalan,” tambahnya.
Sementara itu, di Desa Siabu, Kecamatan Salo, kelompok UMKM Agro Jamur Lestari menerima bantuan sebesar Rp 312,5 juta yang digunakan untuk pembangunan 15 rumah jamur lengkap dengan 2.000 baglog per rumah.
“Sebagian besar anggota kami adalah mualaf dan guru mengaji. Alhamdulillah, saat ini kami mampu memproduksi 2–3 kg jamur tiram per orang setiap hari. Bahkan, kami sudah memulai produksi olahan seperti jamur crispy, nugget, dan bakso jamur,” kata ketua kelompok, Mustafa Kamal, M.Si.
Mustafa berharap pelatihan dan pendampingan dari BSI terus dilanjutkan, serta ada peluang tambahan modal agar usaha mereka bisa berkembang lebih luas lagi